Klarifikasi Sekjen DPR soal 80 kursi Garuda untuk anggota dewan pergi haji

Indra menegaskan, pihaknya tidak meminta tiket pesawat Garuda tersebut secara cuma-cuma.

Klarifikasi Sekjen DPR soal permintaan 80 kursi Garuda Indonesia untuk anggota dewan pergi haji. Dokumentasi DPR

Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, membenarkan menghubungi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra, terkait permintaan 80 kursi untuk anggota dewan berangkat haji. Dalihnya, sudah berkawan sejak lama dengan Irfan.

"Karena teman lama, saya hubungi Dirut Garuda untuk minta tolong dicarikan tiket atau seat untuk tim pengawas (timwas) haji DPR RI beserta sekretariat di dalamnya. Kurang lebih jumlahnya 80 orang," ucapnya, melansir situs web DPR, Rabu (14/6).

"[Sebanyak 80 kursi] itu terdiri dari anggota Komisi VIII yang membidangi agama, Komisi V yang membidangi masalah transportasi, Komisi IX yang menangani kesehatan, serta Komisi VI DPR yang membidangi BUMN," sambungnya.

Kendati demikian, Indra mengklaim, permintaan tiket pesawat Garuda tersebut tidak gratis. Pangkalnya, maskapai pelat merah itu termasuk perusahaan terbuka.

"Jangankan gratis, diskon saja tidak bisa, apalagi ini untuk 80 tiket. Tidak ada kalimat saya yang minta gratis juga," tegasnya.