KNKT: AOA sensor Lion Air JT 610 rusak

Dalam upaya mencari tahu penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP pada 29 Oktober lalu, dari hasil 

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi (kedua kiri) didampingi Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono (kiri) memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11)./Antara Foto

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan adanya kerusakan, di bagian penunjuk kecepatan pesawat Lion Air PK-LQP. Ini merupakan hasil analisa terhadap black box Flight Data Recorder (FDR), pesawat yang telah ditemukan.

Menurut keterangan KNKT, sejak empat penerbangan terakhir, penunjuk kecepatan pesawat (airspeed indicator) di pesawat tersebut telah rusak.

Pada penerbangan dari Bali ke Jakarta pada 28 Oktober 2018, sebelum terjadinya kecelakaan, tercatat ada perbedaan Angle of Attack (AOA) sensor pada pilot dan co-pilot. Akibatnya, penunjuk kecepatan di pesawat menjadi tidak tepat. 

Namun hari itu, AOA diganti setelah pilot melaporkan adanya malfungsi di penunjuk kecepatan pesawat. AOA merupakan indikator penunjuk sikap pesawat terhadap arah aliran udara.

"Lalu pada penerbangan dari Bali ke Jakarta, muncul perbedaan penujukkan AOA, yang mana AOA sebelah kiri berbeda atau lebih 20 derajat dibanding sebelah kanan," jelas ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di kantornya, Jakarta, Rabu (7/11).