Komisi I DPR: TNI harus waspadai bantuan kapal laut China

Setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai, termasuk saat operasi kemanusiaan termasuk bantuan Angkatan Laut China.

Ilustrasi kapal induk Amerika Serikat / Pixabay

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), TNI, dan BAIS mewaspadai tujuan di balik kapal-kapal perang China yang mendatangi Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Baik dalam upaya pencarian tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali maupun dalam latihan bersama antara pasukan Angkatan Laut China dengan Indonesia.

Menurut dia, ada beberapa kejadian yang relevan terkait keamanan dan data laut Indonesia sehingga kewaspadaan harus ditingkatkan dalam situasi apa pun.

"Beberapa kali kita menemukan sea glider yang diduga milik China tanpa izin diduga sedang mengumpulkan data laut Indonesia. Ini hanya beberapa yang ketahuan yang tidak ketahuan bisa jadi lebih banyak," kata Sukamta dalam keterangannya kepada Alinea.id, Kamis (13/5).

Menurut Sukamta, setiap pergerakan militer asing harus diwaspadai, termasuk ketika operasi kemanusiaan termasuk bantuan Angkatan Laut China kepada Indonesia  dalam penanganan KRI Nanggala-402. Diketahui, China mengirim tiga kapal yakni yaitu Tan Suo 2, Nantuo-195, dan Yongxungdao-863 untuk membantu pengangkatan KRI Nanggala 402.