Komnas HAM: Ada tren penurunan toleransi

Semakin tinggi pendidikan justru kecenderungannya semakin tidak toleran

Anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa menyapa jamaah tabligh di masjid saat berkeliling mengunjungi tempat ibadah di kampung toleransi Dusun Kalisat, Kalimanggis, Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (8/11).AntaraFoto

Penelitian yang dilakukan Komnas HAM dan lembaga lain menunjukkan tren penurunan toleransi di Indonesia. Khususnya yang terkait dengan toleransi antarumat beragama dan antarelemen sosial yang kemudian diekspresikan dengan sikap negatif di dalam hubungan keagamaan maupun hubungan antaretnis.

"Uniknya kecenderungan itu menimpa kalangan muda, kemudian kalangan terdidik. Ini aneh juga. Semakin tinggi pendidikan justru kecenderungannya semakin tidak toleran," ucap Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik dalam seminar nasional memperingati Hari Toleransi Internasional, Jakarta, Jumat (15/11).

Khusus untuk yang terdidik, Damanik menduga, ada satu persoalan mengenai kurikulum pendidikan di Indonesia. Apalagi secara logika semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semestinya bisa lebih terbuka.

Kemudian jika dibandingkan sekolah di wilayah perkotaan dengan pedesaan, ternyata di perkotaan lebih eksklusif. Walau demikian, dia tidak menjadikan itu sebagai acuan yang harus dibenarkan, karena bisa juga dibantah dengan penelitian lain.

"Kita harus mengakui ada persoalan," ujar dia.