Kompolnas nilai reformasi kultural Polri perlu lebih digelorakan

Masyarakat masih merasakan ada pelanggaran yang dilakukan anggota polisi dan Polri kurang sigap memproses hukum atas pelanggaran tersebut.

Ilustrasi. Alinea.id

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengatakan, reformasi kultural Polri harus lebih digelorakan lagi. Hal itu berguna untuk mengarahkan pimpinan dan anggota Polri agar mengubah pola pikir dan pola budaya menjadi polisi yang profesional, humanis, dan menghormati hak asasi manusia (HAM).

"Praktik-praktik buruk di masa Orde Baru, antara lain  kekerasan berlebihan, arogansi, hedonis, dan korupsi atau pungli (pungutan liar) harus dihapus," ujar Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat dihubungi, Senin (6/12).

Poengky menjelaskan, pihaknya menyambut baik adanya hasil survei yang menunjukkan peningkatan kepercayaan publik kepada Polri. Tapi ia mengingatkan agar Polri tidak terlena yang dapat berdampak buruk bagi performa lembaga.

"Justru harus melecut semangat untuk lebih baik dalam melaksanakan tugasnya dalam melayani, mengayomi, melindungi masyarakat dan menegakkan hukum guna mewujudkan harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat)," katanya.

Meskipun survei tersebut bernada positif, Poengky menegaskan, saat ini masyarakat masih merasakan adanya pelanggaran yang dilakukan anggota polisi dan kurang sigapnya proses hukum atas pelanggaran tersebut.