Kompolnas optimistis Kapolri serius lakukan reformasi kultural

"Tindakan tegas beliau kepada FS dan TM itu bukti nyata Kapolri melaksanakan reformasi kultural Polri."

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dokumentasi Polri

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) optimistis Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan reformasi kultural Polri. Sebab, berani mengambil langkah tegas kepada jenderal-jenderal yang terlibat suatu kasus.

"Tindakan tegas beliau kepada FS (Ferdy Sambo) dan TM (Teddy Minahasa) itu bukti nyata Kapolri melaksanakan reformasi kultural Polri. Kami optimistis," ujar Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, saat dihubungi Alinea.id, Kamis (27/10).

"Pimpinan yang gagal memberi contoh teladan atau membiarkan anggotanya melakukan pelanggaran, akan langsung dicopot. Statement Kapolri, ikan busuk mulai dari kepalanya," sambung dia.

Poengky menerangkan, upaya Sigit melakukan reformasi di tubuh Korps Bhayangkara juga tampah dari kebijakan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, melarang anggota melakukan tilang manual, praktik titip-menitip calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol), hingga setoran kepada atasan.

Saat mengundang 559 Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Polri di Istana, menurut eks pendiri Imparsial ini, Jokowi menyampaikan keluhan masyarakat yang terbesar di tubuh Polri, pungutan liar (pungli). Reformasi kultural Polri pun menjadi harapan publik demi berubahnya watak militeristik dan arogan menjadi humanis dan ramah.