Konspirasi pembubaran NU di balik pembakaran bendera tauhid?

“Ini bukan bagian yang sederhana. Ini sangat sistematis, sangat terstruktur."

Sejumlah anggota Bantuan Serbaguna (Banser) Ansor membawa bendera saat Kirab Satu Negeri di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (13/10). /Antara Foto.

Sekelompok orang berseragam loreng terekam dalam video berdurasi sekitar dua menit yang viral di media sosial, tengah bernyanyi mars Nahdlatul Ulama. Mereka membawa bendera berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid. Bendera itu lantas disulut api.

Peristiwa pembakaran bendera itu terjadi saat Hari Santri Nasional, yang dihelat di lapangan alun-alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (22/10).

Mereka merupakan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser), badan otonom Nahdlatul Ulama dari Gerakan Pemuda Ansor. Aksi pembakaran bendera itu berbuntut panjang.

Sejumlah pihak geram, dan menuding anggota Banser membakar bendera yang bertuliskan kalimat tauhid. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun sudah melontarkan pernyataannya.

Menurut Sekjen MUI Anwar Abbas dalam pernyataannya di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (23/10), MUI prihatin atas aksi pembakaran bendera, dan menimbulkan kegaduhan di kalangan umat Islam.