Korban tewas rusuh Wamena 31 orang, ribuan orang mengungsi

Dua orang lain yang dikabarkan meninggal tidak disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi.

Suasana ruangan Kantor Bupati Jayawijaya yang terbakar saat aksi unjuk rasa di Wamena, Jayawijaya, Papua, Kamis (26/9)./ Antara Foto

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menyatakan jumlah korban meninggal akibat kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sebanyak 31 orang. Pernyataan ini untuk mengklarifikasi kabar yang menyebut korban tewas dalam peristiwa tersebut sebanyak 33 orang.

"Sebenarnya yang tepat itu hanya 31 orang. Lima di antaranya tercatat meninggal di rumah sakit, sedangkan 26 lainnya meninggal sebelum sempat dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan, dua korban lainnya, memang benar ditemukan meninggal dunia, namun bukan karena kerusuhan, melainkan karena sudah sakit sebelumnya," ujar Menkes Nila dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Dari total korban tewas tersebut, salah satu di antaranya merupakan seorang dokter bernama dr. Soeko Marsetiyo. Ia telah mengabdi lebih kurang 15 tahun di Papua. Saat kerusuhan, Soeko juga membantu perawatan para korban kerusuhan di sana.

Selain korban jiwa, kerusuhan Wamena juga mengakibatkan 98 warga lainnya terluka. Dari jumlah tersebut, 14 di antaranya masih menjalani perawatan di Wamena, 22 orang sudah dirujuk ke Jayapura, sedangkan 62 warga lainnya telah ditangani dan dipulangkan dengan kondisi selamat.

Kerusuhan yang terjadi juga mengakibatkan ribuan warga mengungsi ke Jayapura. Hingga Senin malam, gelombang pengungsi dari Wamena ke Jayapura melalui Pangkalan Udara Silas Papare telah mencapai 5.588 orang.