Kriminolog: Kontrol diri Mario Dandy belum teruji

Adrianus Meliala sebagai kriminolog dari almamater serupa memandang kontrol diri Mario belum teruji.

Mario Dandy. Foto Twitter

Tindakan Mario Dandy terhadap David berdasarkan emosi maupun adrenalin yang salah koridor. Terlebih, David sebagai korban penganiayaan harus menerima perawatan ekstra dengan kondisi yang dideritanya.

Kriminolog Universitas Indonesia, Josias Simon mengatakan, tindakan tersebut didorong oleh urusan pribadi yang menjadi motif  biasa dalam kejahatan pada umumnya. Sementara urusan pribadi dalam dunia anak muda seperti cinta segitiga yang dipandang sebagai pemicu dalam kasus ini adalah hal lumrah.

"Lebih pada persoalan individual ya, maksudnya antar individu yang kemudian berkembang ke penganiayaan atau kekerasan ya. Nah jadi memang kalau kita liat dari segi sebab ya, secara umum sama ya berlaku untuk kejahatan lain yang dilakukan," kata Josias saat dihubungi, Senin (27/2).

Josias meyakini adrenalin pada anak muda dengan jiwa panas yang dimiliki sudah tidak asing. Namun, kontrol terkait hal itu yang justru harus lebih diperhatikan.

Terkait hal itu, Adrianus Meliala sebagai kriminolog dari almamater serupa memandang kontrol diri Mario belum teruji. Kendati usianya menginjak dewasa namun ia masih dalam tahap awal.