Kritik pemerintah dengan fakta dan objektif

Yang tidak dianjurkan adalah pemutarbalikan fakta, semburan kebohongan dan kebencian.

Anggota DPR Hendrawan Supratikno. Foto dpr.go.id/Azka/rni

Kritikan kepada pemerintah diharapkan secara objektif serta sesuai fakta. Sebab, kritikan seperti itu akan menjadi masukan vital bagi perbaikan kebijakan publik.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno pun tidak sepakat dengan anggapan sejumlah pihak yang menilai pernyataan Presiden Jokowi yang meminta publik mengkritisi pemerintah sebagai jebakan.

"Jangan berprasangka buruk. Saya juga sering mengkritik, tak pernah ada masalah," ujar Hendrawan Supratikno kepada wartawan, Sabtu (13/2).

Hendrawan mengatakan, yang tidak dianjurkan adalah pemutarbalikan fakta, semburan kebohongan dan kebencian. "Seperti kita tahu, kebohongan bergerak lebih cepat. Ini berbahaya di tengah masyarakat yang majemuk dengan tingkat literasi yang beraneka," kata Hendrawan.

Adapun mengenai mereka yang ditangkap kepolisian, kata dia, karena memelintir fakta, membangun opini yang menyesatkan, untuk kepentingan suatu gerakan. "Bahkan yang saya amati, gerakan itu mengarah kepada hal yang membahayakan eksistensi negara bangsa," ungkapnya.