KSPI akan aksi tolak RUU Cipta Kerja di DPR hari ini

Mayoritas buruh disebut menolak beleid sapu jagat.

Sejumlah buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Menolak (GERAM) melakukan unjuk rasa di Kota Makassar, Sulsel, Rabu (11/3/2020). Foto Antara/Arnas Padda

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana melakukan unjuk rasa di DPR, Rabu (29/7). Mereka menuntut dewan menghentikan pembahasan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Cipker). 

Presiden KSPI, Said Iqbal, menyatakan, mayoritas buruh menolak beleid sapu jagat (omnibus law) tersebut. Ini tecermin dari gelombang aksi di sejumlah daerah oleh nyaris seluruh elemen serikat pekerja.

"Jadi kalau Menaker mengatakan, ‘Sebagian besar serikat buruh bersama kami', itu hanya elite di beberapa serikat pekerja saja," ujar Said dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7).

Dirinya berpendapat, sikap Panitia Kerja (Panja) yang membahas RUU Cipker saat reses dewan menimbulkan kecurigaan, seolah-olah sedang kejar target. "Memenuhi pesanan dari pihak tertentu," ucapnya.

Apalagi, banyak persoalan di dalamnya, seperti mendegradasi kesejahteraan. Sehingga, menimbulkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat.