Kurangi sampah, pemerintah dorong penggunaan plastik hayati

Sampah plastik dapat dikurangi dengan tiga cara yakni minimalisir penggunaan, ganti material yang mudah terurai dan daur ulang sampah.

Pemerintah akan mendorong untuk teknologi biodegradable plastik untuk mengurangi sampah./Antara Foto

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (United Nations Development Programme/UNDP) memperkirakan terdapat 13 juta ton sampah plastik terbuang ke lautan. Sampah tersebut dipastikan berdampak mengganggu lingkungan hidup di seluruh dunia setiap tahunnya.

Maka dari itu, Kementerian Perindustrian dan UNDP mengajak agar penanganan sampah plastik bisa dilakukan oleh pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin Ngakan Timur mengungkapkan sampah plastik dapat dilakukan dengan tiga cara. 

Pertama, meminimalisir penggunaan produk berbahan plastik sekali pakai. Kedua, mengganti penggunaan plastik dengan material alternatif yang lebih mudah terurai. Ketiga, melakukan daur ulang sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomi.

“Untuk mengurangi sampah kantong plastik, sebenarnya penggunaan plastik urai hayati atau biodegradable plastik bisa menjadi salah satu solusi. Memang belum popular di kalangan non retail, karena harganya dianggap masih relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan plastik konvensional,” terang Ngakan pada Senin (25/6).

Kendati demikian, lanjut Ngakan, tidak hanya teknologi biodegradable plastik saja yang menjanjikan perubahan pola konsumsi plastik di masyarakat tapi juga kemasan siap makan (edible coating) mulai berkembang digunakan. Kemasan tersebut sifat materialnya seperti plastik dan berfungsi seperti plastik yang lazim digunakan pada industri makanan