LiPI: Tunjuk menteri jangan trial and error

Jokowi dinilai sebelumnya tak mempertimbangkan kompetensi dan rekam jejak nama-nama calon menteri nya.

Presiden Joko Widodo (keenam kanan) memimpin rapat kabinet terbatas (Ratas) di Istana Merdeka, Jakarta. Foto Antara.

Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik LIPI Siti Zuhro mengatakan reshuffle kabinet harus dilakukan secara hati-hati. Menurut dia, Presiden Jokowi harus melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja para pembantunya sebelum melakukan perombakan. 

"Jangan trial and error dalam menunjuk menteri, presiden harus evaluasi," kata Siti Zuhro dalam diskusi virtual di Jakarta, Sabtu (4/7). 

Menurut Siti, Jokowi juga harus melakukan introspeksi diri. Tidak maksimalnya kinerja kabinet saat ini disebabkan oleh Jokowi yang asal tunjuk saat memilih menteri. Jokowi dinilai sebelumnya tak mempertimbangkan kompetensi dan rekam jejak nama-nama calon menteri di kabinet jilid II-nya. Padahal, kata Siti, menteri harus memiliki kemampuan dalam mengeksekusi program kerjanya. Sebaliknya,dia menilai, banyak menteri di kabinet Jokowi yang justru hanya pandai bercakap.

"Menteri seharusnya memiliki kemampuan eksekusi, seperti Menteri PUPR (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono)," kata dia. 

Apabila dirombak, menurut Siti, Jokowi perlu memilih jajaran menteri yang ahli di bidangnya. Menteri juga perlu menjalankan tugasnya secara profesional, memiliki rekam jejak mumpuni, dan kompetensi yang unggul.