Mahfud MD: Kasus Djoko Tjandra jadi tamparan keras bagi penegak hukum

Kasus buronan Djoko Tjandra menjadi perhatian besar masyarakat dalam dua bulan terakhir.

Mahfud MD menyampaikan orasi kebangsaan di Sanggar Prativi Building, Jakarta, Selasa (31/7/2019). Foto Antara

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, aparat penegak hukum yang terlibat kasus buronan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra, bakal terus diusut.

Kasus buronan Djoko Tjandra menjadi perhatian besar masyarakat dalam dua bulan terakhir. Menurut Mahfud, hal itu merupakan tamparan keras bagi penegak hukum di Indonesia.

“Kasus buronan korupsi Djoko Tjandra menjadi tamparan keras bagi para penegak hukum, karena seolah-olah selama ini dia memiliki kekuasaan dengan memanfaatkan uangnya untuk membeli loyalitas oknum pejabat hukum,” ujar Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/8).

Proses penangkapan Djoko Tjandra sudah tuntas. Sang buronan telah dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan. Untuk selanjutnya, tugas pemerintah adalah memproses tindak pidana lain yang diduga membantu Djoko Tjandra. Dari oknum jaksa tipikor, oknum kepolisian, hingga oknum dari institusi lain.

“Supaya diingat bahwa posisi Kemenko Polhukam adalah koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian. Kemenko Polhukam bukan lembaga penegak hukum. Lembaga penegak hukum adalah kepolisian, kejaksaan, KPK dan pengadilan, ditambah satu lagi, yaitu pengacara menurut undang-undang,” tutur Mahfud.