Mahfud MD klaim intoleransi turun drastis 80%

Pemerintah mengklaim ujaran kebencian yang sifatnya intoleran di kalangan masyarakat turun drastis hingga 80%.

Murid SDN 01 Nambangan Lor makan pagi bersama dengan murid SDK Santa Maria di Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (20/12). Menjelang Hari Natal, Murid SDN 01 Nambangan Lor mengirim tumpeng dan dimakan bersama sebagai bentuk penghormatan dan toleransi kepada murid SDK Santa Maria yang akan merayakan Hari Natal guna merawat kebhinekaan. / Antara Foto

Pemerintah mengklaim ujaran kebencian yang sifatnya intoleran di kalangan masyarakat turun drastis hingga 80%. 

Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam acara refleksi akhir tahun bersama awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).

Mahfud menduga, salah satu pemicu turunnya ujaran kebencian tersebut, yakni dikarenakan musim pemilihan presiden (pilpres) telah berakhir. Apalagi, pasca-Prabowo Subianto dan Partai Gerindra memutuskan untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Kemudian dua kubu sudah bersatu, sehingga tidak ada lagi (konflik), kan itu bagus. Terlepas dari saudara, atau saya tidak setuju dengan penggabungan itu. Tetapi ternyata efeknya bagus," kata Mahfud.

Mahfud menegaskan, pasca KIM dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak ada lagi peristiwa yang membuat gaduh situasi nasional. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu berharap, apa yang ada dalam Pilpres 2019 bisa menjadi pelajaran untuk seluruh masyarakat.