Mendikbud jelaskan rencana impor guru Puan Maharani

Menurut Muhadjir, yang dimaksud Puan adalah mengundang guru, bukan mengimpor guru.

Seorang guru mendampingi siswa penyandang tuna netra dan penglihatan terbatas (low vision) SMALB YKAB Solo mengerjakan soal Ujian Nasional di Solo Jawa Tengah, Senin (1/4)./ Antara Foto

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meluruskan pernyataan Menteri Koordinator  Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani soal impor guru. Menurut Muhadjir, maksud Puan bukanlah mengimpor guru, melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri melatih para pengajar di Indonesia. 

Muhadjir mengatakan, para guru atau instruktur asing ini akan diundang untuk mengikuti program Training of Trainers (ToT) di Indonesia. Mereka akan melatih para pengajar dalam negeri agar memiliki skill yang lebih mumpuni.

"Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri, untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia," kata Muhadjir di Jakarta, Minggu (12/5).

Para guru asing ini juga tidak akan cuma memberikan pelatihan kepada guru-guru di sekolah, tetapi juga untuk lembaga pelatihan lain seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

"Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK. juga pembelajaran science, technology, engineering and mathematics (STEM)," kata Muhadjir melanjutkan.