Menhan minta rusuh Wamena disikapi dengan kepala dingin

Seorang prajurit TNI tewas dalam aksi unjuk rasa berbalut kerusuhan di Wamena.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (kiri) bersama sejumlah staf Kemenhan mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8). /Antara Foto

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengaku prihatin mendengar kabar ada prajurit TNI yang tewas dalam aksi unjuk rasa yang berujung rusuh di Wamena, Papua. Namun demikian, ia meminta aparat keamanan tetap melakukan pendekatan persuasif dalam menangani 

"Kita prihatin. Enggak boleh begitu (rusuh). Tapi, tetap saja (menanganinya) dengan hati dingin," ujar Ryamizard kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9).

Seperti diberitakan, seorang anggota TNI berpangkat prajurit kepala bernama Zulkifli tewas dibacok perusuh di Wamena, Papua, pagi tadi. Selain Zulkifli, perusuh juga melukai enam prajurit TNI lainnya.

Kapendam XVII/Cenderawasih CPL Eko Daryanto menjelaskan, Zulkifli dan rekan-rekannya diserang massa bersenjata tajam ketika sedang beristirahat usai mengantar pasukan pengamanan aksi unjuk rasa di Wamena. Selain menyasar prajurit TNI, peserta unjuk rasa juga merusak dan membakar sejumlah gedung. 

Menurut Ryamizard, gugurnya Praka Zulkifli merupakan risiko tugas sebagai aparatur negara. "Menyelesaikan sesuatu itu pasti ada pengorbannya, ya," kata dia.