Menhub inginkan langkah lebih komprehensif atasi kemacetan Puncak

Menhub inginkan kemacetan di Puncak bisa diatasi, alamnya tetap lestari.

Kepadatan kendaraan saat PSBB di jalur wisata, Jalan Raya Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jabar, Sabtu (30/5/2020). Foto Antara/Yulius Satria Wijaya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai kompleksitas persoalan kemacetan di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, tidak bisa hanya diselesaikan hanya dari sisi transportasi saja.

“Puncak itu ibarat fenomena gunung es, dan persoalan transportasi hanyalah puncak gunung es dari masalah yang terlihat di kawasan ini,” kata Menhub, dalam Webinar bertema “Puncak, Mengapa Diminati Meski Macet Menanti”, Selasa (29/12).

Berbagai upaya, jelas Menhub, sebenarnya telah dilakukan. Namun, sifatnya jangka pendek, seperti buka tutup jalan dan kebijakan satu arah. Bahkan, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek dan berbagai pemangku kepentingan khususnya polisi dan pemda setempat, juga berupaya melakukan rekayasa lalu lintas di Puncak. Salah satunya melalui kanalisasi sistem 2-1.

"Tetapi itu semua jangka pendek. Kami ingin ada langkah yang lebih komprehensif, di satu sisi bisa berikan layanan tetapi di satu sisi bisa berikan solusi,” harapnya.

Untuk upaya jangka panjang dalam mengatasi kemacetan di Puncak, perlu dilakukan upaya seperti memberikan subsidi untuk pelayanan angkutan jalan melalui skema Buy The Service (BTS).