Menimbang ide Prabowo mengasingkan koruptor di pulau terpencil

Dalam debat capres-cawapres, Kamis (17/1), Prabowo Subianto melontarkan gagasan mengasingkan koruptor ke pulau terpencil.

Tersangka kasus tindak pidana korupsi yang telah ditahan oleh KPK diborgol saat akan menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/1). /Antara Foto.

Pada debat calon presiden dan calon wakil presiden di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1), calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melontarkan idenya perihal hukuman bagi para koruptor.

Dia menyebut, selain peningkatan kesejahteraan untuk para pejabat berwenang, pengawasan dan hukuman bagi para pelaku korupsi perlu diterapkan.

“Birokrat akan ditingkatkan gajinya dengan signifikan. Kalau dia masih korupsi, kita harus tindak sekeras-kerasnya. Kalau perlu, kita contoh negara-negara lain, kita taruh (koruptor itu) di pulau yang terpencil, suruh tambang pasir terus-menerus,” kata Prabowo saat debat, Kamis (17/1).

Barangkali, sebagian orang akan teringat pengasingan belasan ribu tahanan politik Orde Baru ke Pulau Buru, Maluku, pada akhir 1960-an hingga akhir 1970-an, saat Prabowo mengatakan akan menaruh koruptor di pulau terpencil.

Prabowo pun tak menyebut spesifik, negara mana yang menghukum koruptor diasingkan ke pulau terpencil. Korupsi memang masalah pelik yang tak ada habis-habisnya.