Luhut klaim varian Omricon bisa dikendalikan, masyarakat tidak perlu panik

Penyebaran Omicron di Indonesia masih terkendali meski penambahan kasus melebihi puncak kasus Delta.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Setkab.go.id

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa dan Bali, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, masyarakat tidak perlu panik menghadapi varian Omricon saat ini. Dirinya menyebut, penyebaran Covid-19 varian Omicron di Indonesia masih terkendali meski saat ini penambahan kasus telah melebihi puncak gelombang varian Delta.

"Yang perlu dilakukan kita hari ini adalah terus menjaga pola hidup sehat, memastikan sudah tervaksin, dan mentaati protokol kesehatan," ujar Luhut melalui telekonferensi, Senin (21/2).

Luhut menjelaskan, berdasarkan data pasien Omicron yang memiliki gejala berat hingga meninggal, kebanyakan belum divaksin atau sudah divaksin tapi belum lengkap, memiliki komorbid, dan lansia. Menurut Luhut, hingga hari ini (21/2), dari 2.484 pasien meninggal, 73% belum melakukan vaksinasi dosis lengkap, 53% lansia dan 46% memiliki penyakit penyerta atau komorbid. 

"Bahkan, pasien komorbid tersebut rata-rata meninggal 5 hari sejak masuk ke dalam rumah," katanya.

Luhut menjelaskan, sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Banten dan Bali, sudah memasuki tren penurunan kasus konfirmasi harian selama tujuh hari terakhir.