Covid-19 terus naik, Menko PMK akui kekurangan banyak tabung oksigen konsentrator

Perguruan tinggi diminta membantu penanganan pasien Covid-19 dengan memproduksi oksigen konsentrator.

Ilustrasi tabung oksigen. Foto Pixabay.

Pasokan tabung oksigen konsentrator di rumah sakit dan pasaran dalam status kritis. Hal ini, seiring peningkatan kasus Covid-19 yang terus memecahkan rekor. 

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengimbau, masyarakat yang telah membeli tabung oksigen konsentrator dan menyimpannya di rumah, agar dapat meminjamkan tetangganya yang sedang membutuhkannya. 

Sedangkan untuk tabung oksigen konsentrator yang sudah kosong supaya segera dikembalikan. "Jangan disimpan karena itu menyebabkan kita banyak sekali kekurangan tabung oksigen. Rumah sakit lapangan itu tidak mungkin disuplai oksigen likuid dengan tanki-tanki besar, tetapi pakai tabung yang kecil-kecil. Kalau hilang dari pasar akan menyulitkan semua," kata Muhadjir dalam keterangannya, Rabub (14/7).

Oksigen konsentrator adalah alat yang dapat mengkonversi udara menjadi oksigen medis dengan saturasi di atas 93% hanya dengan disambungkan langsung ke aliran listrik. 

Dia pun meminta, perguruan tinggi membantu penanganan pasien Covid-19 dengan memproduksi oksigen konsentrator. Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur (Jatim), Emil Dardak, kata dia, juga telah menghubungi sejumlah perguruan tinggi yang memiliki fakultas teknik untuk memproduksi oksigen konsentrator.