Merek vaksin mandiri akan berbeda dengan vaksin gratis

Hal ini untuk membuat agar vaksin gratis dan mandiri tidak tercampur.

Ilustrasi. Pixabay

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan, vaksinasi Covid-19 masih mungkin dilakukan secara mandiri. Meski demikian, dia memandang vaksin mandiri bukan prioritas pemerintah.

"Vaksin gratis diutamakan. Tetapi kita tidak bisa menutup mata kenapa vaksin mandiri diperlukan," kata Erick di DPR, Rabu (20/1).

Apabila nantinya vaksin mandiri jadi dilaksanakan, vaksin tersebut akan berasal dari merek yang berbeda dengan yang diberikan secara gratis. Hal ini untuk membuat agar vaksin gratis dan mandiri tidak tercampur.

Keberadaan vaksin mandiri baru bisa diputuskan dalam satu atau dua bulan ke depan setelah vaksinasi gratis berjalan. Sebab, jika memang vaksinasi mandiri menjadi keputusan, harus ada payung hukum yang jelas.

"Tetapi sebenarnya di dalam keputusan Kementerian Kesehatan sudah ada antara gratis dan mandiri. Kami tinggal menerapkan saja, apakah ditugaskan vaksin mandiri bisa berjalan atau tidak," tutur dia.