sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Merek vaksin mandiri akan berbeda dengan vaksin gratis

Hal ini untuk membuat agar vaksin gratis dan mandiri tidak tercampur.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Rabu, 20 Jan 2021 17:29 WIB
Merek vaksin mandiri akan berbeda dengan vaksin gratis

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyampaikan, vaksinasi Covid-19 masih mungkin dilakukan secara mandiri. Meski demikian, dia memandang vaksin mandiri bukan prioritas pemerintah.

"Vaksin gratis diutamakan. Tetapi kita tidak bisa menutup mata kenapa vaksin mandiri diperlukan," kata Erick di DPR, Rabu (20/1).

Apabila nantinya vaksin mandiri jadi dilaksanakan, vaksin tersebut akan berasal dari merek yang berbeda dengan yang diberikan secara gratis. Hal ini untuk membuat agar vaksin gratis dan mandiri tidak tercampur.

Keberadaan vaksin mandiri baru bisa diputuskan dalam satu atau dua bulan ke depan setelah vaksinasi gratis berjalan. Sebab, jika memang vaksinasi mandiri menjadi keputusan, harus ada payung hukum yang jelas.

Sponsored

"Tetapi sebenarnya di dalam keputusan Kementerian Kesehatan sudah ada antara gratis dan mandiri. Kami tinggal menerapkan saja, apakah ditugaskan vaksin mandiri bisa berjalan atau tidak," tutur dia.

Sementara Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, telah memiliki cabang warehouse yang tersebar di Indonesia, untuk menyimpan vaksin Covid-19. Jika vaksinasi mandiri jadi dilakukan, maka 48 warehouse yang ada di seluruh Indonesia milik Bio Farma, PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) dan PT Indofarma Tbk. (INAF) siap menampung vaksin-vaksin tersebut.

"Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma sudah punya 48 cabang warehouse di seluruh Indonesia. Ini nantinya bisa disiapkan jika ada konsep vaksin mandiri," ucapnya.

Berita Lainnya
×
tekid