Minim risiko, tren korupsi bergeser pada jual beli jabatan

Jual beli jabatan dinilai lebih aman dari pantauan KPK ketimbang korupsi pengadaan barang dan jasa.

Ketum PPP Romahurmuziy mengenakan rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Sabtu (16/3)./ Antara Foto

Direktur Eksekutif Center for Badget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menyatakan tren korupsi saat ini tengah mengarah pada korupsi jual beli jabatan. Pola korupsi ini dinilai minim risiko bagi para pelakunya.

"Setelah banyak kena OTT atau tersangka atas korupsi pengadaan barang dan jasa oleh KPK, rupanya para pejabat negara mencari duit ke wilayah korupsi jual beli jabatan," kata Uchok melalui pesan singkat kepada reporter Alinea.id, Jakarta, Kamis (21/3).

Ketimbang melalui pengadaan barang dan jasa, korupsi jual beli jabatan bernilai tidak terlalu signifikan. Namun begitu, pola ini baru ini dianggap lebih aman dari pantauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Uchok, korupsi melalui pengadaan barang dan jasa sangat rentan tercium oleh KPK. Akibatnya banyak yang tertangkap tangan melakui operasi tangkap tangan (OTT).

"Karena jual beli jabatan paling aman dari pantuan KPK, di bandingkan korupsi pengadaan barang dan jasa," ujar dia.