Muhammadiyah ungkap 'mimpi' Gus Sholah yang belum terwujud

Harapan tersebut terkait kolaborasi di bidang kesehatan.

Jenazah almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah dibawa ke masjid untuk disalati di Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jatim, Senin (3/2/2020). Foto Antara/Syaiful Arif

Muhammadiyah turut berduka atas kepergian ulama karismatik dari Nahdlatul Ulama (NU), KH Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Lantaran berkawan dengan siapa pun.

"Beliau sosok yang tak pernah membedakan golongan. Antara NU dan Muhammadiyah," ujar Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim), Najib Hamid, di Kota Surabaya, Selasa (4/2).

Gus Sholah meninggal dunia di Jakarta, Minggu (2/2), sekitar pukul 20.55. Cucu pendiri NU, Hasyim Asy'ari, ini wafat pada usia 77 tahun.

Menurut putranya, Irfan Wahid atau Ipang Wahid, kesehatan ayahnya sempat turun. Usai operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Tindakan diambil lantaran ada masalah pada selaput jatung.

Gus Sholah sempat diperbolehkan pulang. Setelah operasi dinyatakan sukses. Beberapa hari berselang, tubuhnya kembali lemas. Sehingga, diopname per 31 Januari 2020.