sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Muhammadiyah ungkap 'mimpi' Gus Sholah yang belum terwujud

Harapan tersebut terkait kolaborasi di bidang kesehatan.

Adi Suprayitno
Adi Suprayitno Selasa, 04 Feb 2020 15:01 WIB
Muhammadiyah ungkap 'mimpi' Gus Sholah yang belum terwujud

Muhammadiyah turut berduka atas kepergian ulama karismatik dari Nahdlatul Ulama (NU), KH Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. Lantaran berkawan dengan siapa pun.

"Beliau sosok yang tak pernah membedakan golongan. Antara NU dan Muhammadiyah," ujar Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim), Najib Hamid, di Kota Surabaya, Selasa (4/2).

Gus Sholah meninggal dunia di Jakarta, Minggu (2/2), sekitar pukul 20.55. Cucu pendiri NU, Hasyim Asy'ari, ini wafat pada usia 77 tahun.

Menurut putranya, Irfan Wahid atau Ipang Wahid, kesehatan ayahnya sempat turun. Usai operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta. Tindakan diambil lantaran ada masalah pada selaput jatung.

Gus Sholah sempat diperbolehkan pulang. Setelah operasi dinyatakan sukses. Beberapa hari berselang, tubuhnya kembali lemas. Sehingga, diopname per 31 Januari 2020.

Najib menilai, Gus Sholah merupakan figur unik berlatar belakang insinyur. Namun, lebih tersohor sebagai budayawan dan politikus.

Gus Sholah bersama timnya, tambah dia, pernah menyambangi PW Muhammadiyah Jatim, dua bulan sebelum wafat. Menawarkan kerja sama di bidang kesehatan. Namun, belum jua terealisasi.

"Mungkin arahnya pengembangan rumah sakit pesantren. Kami tidak tahu detailnya. Karena kami serahkan ke Majelis Kesehatan," tuturnya.

Sponsored

Hubungan PW Muhammadiyah dan Gus Sholah erat. Dicontohkan dengan kehadiran mantan Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) itu saat diundang berdiskusi dalam beberapa kesempatan.

Gus Sholah pun sempat mengajak kader Muhammadiyah mengembangkan SMA Sesantren Sains (Trensains) Tebuireng, Kabupaten Jombang. Kini Trensains berkembang pesat. 

"Ini menandakan, bahwa beliau siap kolaborasi dengan siapa saja. Tidak tersekat NU atau Muhamadiyah," tutup Najib.

Berita Lainnya
×
tekid