Multiperan perempuan dalam pandemi Covid-19

Perempuan harus bisa berperan sebagai apa pun yang bisa dilakukan pada masa pandemi Covid-19.

Perawat mengantarkan bayi yang memakai pelindung muka atau face shield kepada ibunya untuk diberikan ASI di RS Ibu dan Anak Asih, Jakarta, Jumat (17/4).Foto Antara/uspa Perwitasari/pras

Multiperan perempuan dalam pandemi Covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia sangatlah besar. Selain sebagai tenaga medis,  peran lain perempuan di era wabah corona juga tetap menjadi ibu rumah tangga, anggota masyarakat dan lainnya.

"Peran perempuan saat pandemi sangat besar sekali. Tenaga kesehatan sebesar 70% staf tenaga medis seluruh dunia adalah perempuan. Sudah jelas penyelamat atau penjaga yang menyembuhkan hingga kadang terdampak positif Covid-19 adalah mayoritas perempuan," kata Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Centre (MDMC) Rahmawati Husein, dalam diskusi "Peran Para Kartini di saat Pandemi Covid-19" yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Peran perempuan di era pandemi, kata dia, termasuk mereka dari kalangan masyarakat kecil yang menjadi perajin masker, hand sanitizer, operator warung dan peran lain di ruang yang tidak dapat dimainkan negara dan aktor lain. Apapun itu, perempuan tetap berkontribusi.

Banyak dari perempuan saat ini, juga sudah berada di level yang sejajar dengan laki-laki sehingga perannya tidak bisa dikesampingkan. Tidak sedikit dari mereka yang berkiprah di pemerintahan, dunia pendidikan dan lainnya baik di level lokal maupun internasional.

Sementara itu, dia mengingatkan peran vital perempuan di rumah yang terkadang harus ikut merawat orang tuanya di masa wabah Covid-19. Kalangan lanjut usia sangat rentan jika sampai terinfeksi Covid-19 karena bisa sangat fatal terhadap kondisinya.