Murahnya nyawa manusia di perlintasan sebidang jalur kereta

Perlintasan sebidang kereta api yang tak dijaga dan tak berpalang, kerap menimbulkan kecelakaan.

Pengendara sepeda motor menunggu kereta melintas di perlintasan sebidang dekat Stasiun Tanah Tinggi, Tangerang, Banten, Senin (7/3/2022). Alinea.id/Kudus Purnomo Wahidin/Aisya Kurnia.

Sore itu, delapan pemuda bergantian menutup palang pintu di bagian utara dan selatan perlintasan sebidang—perpotongan antara jalur kereta api dengan jalan—tak jauh dari Stasiun Tanah Tinggi, Tangerang, Banten.

“Sabar. Keretanya udah dekat. Situ mau ketabrak,” kata salah seorang pemuda yang kesal terhadap sopir taksi yang memaksa mau masuk perlintasan.

Lalu lintas perjalanan kereta dari Stasiun Tanah Tinggi termasuk jalur sibuk. Sebab, perlintasan itu adalah rute kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek dan kereta Bandara Soekarno-Hatta.

“Jalur sini sekitar lima menit sekali ada kereta (melintas),” kata seorang pemuda, Randy kepada Alinea.id, Senin (7/3).

Tak heran, perlintasan sebidang sepanjang Stasiun Tanah Tinggi dan Batuceper kerap memakan korban jiwa warga yang tersambar kereta.