Normalisasi Sungai Ciliwung bikin Anies-Sandi terbelah

Anies memilih istilah naturalisasi sungai sedangkan Sandiaga menyebut normalisasi merupakan keharusan.

Rumah di bantaran Sungai Ciliwung/Antarafoto.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) menyatakan normalisasi bisa efektif menuntaskan masalah banjir di Ibu Kota. Sikap berbeda justru ditunjukkan oleh duet pemimpin Jakarta.

Dirjen Sumber Daya Air Kemen PUPR Imam Santoso mengatakan normalisasi dilakukan untuk mengembalikan lebar dan alur Sungai Ciliwung ke kondisi normal, yakni antara 35-50 meter. Kemudian dilakukan perkuatan dinding sungai, pembangunan tanggul yang dilengkapi dengan Jalan Inspeksi di sepanjang sisi sungai sekaligus menjadi sepadan sungai dengan lebar 6-8 meter.

"Normalisasi akan meningkatkan kapasitas tampung air Sungai Ciliwung dari 200 m3/detik menjadi 570 m3/detik," kata Imam saat dikonfirmasi Alinea beberapa waktu lalu.

BBWSCC, dikatakan Imam masih terus menyelesaikan normalisasi Sungai Ciluwung sepanjang 19,5 km dari Pintu Air Manggarai hingga ke Jalan TB Simatupang. Hanya saja, pengerjaan proyek tersebut terkendala pembebasan lahan yang penanganannya menjadi tanggung jawab Pemprov DKI.

"Pengerjaan sejauh ini selesai 60%, sedangkan 40% lagi apabila tanahnya sudah dibebaskan oleh Pemerintah DKI Jakarta akan kami selesaikan," ungkapnya.