"Orang bilang, ini dunia kriminal. Bagi kami, ini bisnis..."

Kelompok John Kei, Hercules, dan Sangaji, tiarap. Kelompok-kelompok kecil kini bertahan hidup dengan tidak saling mengganggu.

Ilustrasi kelompok preman. Alinea.id/Dwi Setiawan

Sekelompok pria berbadan tegap tampak berjaga-jaga di depan sebuah bangunan tua di kawasan Jakarta Barat, Senin (29/6) malam itu. Mata mereka nyalang, mengawasi setiap orang yang melintas di depan bangunan itu.

Rikardo--bukan nama sebenarnya--pemimpin kelompok itu. Ia mengatakan, mereka bersiaga lantaran bangunan itu sempat didatangi gerombolan orang tak dikenal beberapa jam sebelumnya. 

"Mereka disuruh orang seberang (pihak lawan). Kami hadang mereka di sini tadi siang," kata Rikardo ketika berbincang dengan Alinea.id di lokasi itu.

Bangunan itu ditaksir bernilai sekitar Rp100 miliar. Menjadi objek sengketa antara pemilik dan penjualnya, Rikardo dilibatkan salah satu pihak untuk menjaga bangunan tersebut. 

Dalam kontrak, mereka dibayar Rp25 juta untuk operasional dan kebutuhan sehari-hari. Rikardo juga dijanjikan bayaran senilai 15% dari hasil penjualan aset nantinya.