Pandemi, Ombudsman banyak terima laporan terkait bansos

Berikutnya aduan di bidang keuangan, pelayanan kesehatan dan transportasi, serta keamanan.

Warga memperlihatkan isi bantuan sembako imbas pandemi Covid-19 di kawasan RW 03 Kebon Kacang, Jakarta, Minggu (12/4/2020). Foto Antara/Reno Esnir

Ombudsman banyak menerima laporan terkait dana bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak coronavirus baru (Covid-19). Jumlah aduannya mendominasi dibandingkan masalah lain.

"Pengaduan masyarakat mengenai dana bantuan sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19 mencapai 278 pengaduan atau 72% dari seluruh aduan yang masuk," tutur Ketua Ombudsman, Amzulian Rifai, dalam konfrensi pers secara virtual, Rabu (13/5).

Hingga Selasa (12/5), pukul 18.00 WIB, Ombudsman menerima 387 laporan. Aduan bansos sebagian besar terkait penyaluran yang tak merata dan penerima manfaat tidak tahu detail persyaratan untuk mendapatkannya.

"Ada pula aduan karena kondisi masyarakat yang lebih darurat lapar namun tidak terdaftar sebagai penerima bantuan dan terdaftar tapi tidak dapat menerima bantuan di tempat domisili karena KTP pendatang," sambung dia.

"Covid-19 mengakibatkan kelompok menengah yang rentan mendadak miskin. Oleh karenanya, akurasi data niscaya menjadi persoalan," tambahnya.