Pasien Omicron tanpa gejala dan berkomorbid di RSPI Sulianti Saroso alami sumbatan di pembuluh darah

Pasien terinfeksi Omicron di RSPI Sulianti Saroso bergejala ringan mengalami batuk, pilek, demam, sakit kepala, kelelahan, da anosmia.

RSPI Sulianti Saroso. Foto googlemap

Ketua Pokja Pinere Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Pompini Agustina Sitompul mengungkapkan, beberapa pasien terinfeksi varian Covid-19 Omicron di Indonesia mengalami hiperkoagulopati (sumbatan di pembuluh darah yang mengganggu proses pertukaran oksigen).

“Ada beberapa pasien yang dengan komorbid, yang menjadi perhatian kami, pasien tersebut tanpa gejala, tetapi kebetulan kami memiliki standar pemeriksaan, ditemukan suatu kondisi yang namanya hiperkoagulopati, apakah hiperkoagulopati ini terjadi akibat komorbidnya? Ini yang nantinya kami pelajari,” ucapnya dalam diskusi virtual, Kamis (30/12).

Ia pun menyebut, pasien terinfeksi varian Covid-19 Omicron di RSPI Sulianti Saroso yang bergejala ringan mengalami batuk, pilek, demam, sakit kepala, kelelahan, hingga anosmia. “Tidak ada perbedaan dengan varian yang sebelumnya (Delta),” tutur Pompini.

Gejala batuk, pilek, demam, sakit kepala, kelelahan, hingga anosmia sering ditemukan pada tiga hari awal terinfeksi varian Covid-19 Omicron. Namun, kata dia, gejala ringan pasien terinfeksi varian Covid-19 Omicron masih perlu diwaspadai. Ia khawatir sistem imun tubuh tidak mampu menahan serangan varian Covid-19 Omicron, sehingga sebabkan gejala berat dan membutuhkan perawatan dari fasilitas kesehatan. “Apakah ini sebatas pada gejala ringan ataukah betul bahwa bisa menginfeksi paru,” ujar Pompini.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan penambahan 21 kasus varian Covid-19 Omicron. Sebanyak 21 kasus varian Covid-19 Omicron tersebut merupakan imported case atau kasus yang dibawa dari luar negeri. Untuk kasus imported case varian Covid-19 Omicron, terbanyak dari Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab.