Pemerintah bangun hunian sementara untuk relokasi penduduk

Dibutuhkan dua tahun untuk memulihkan kerusakan pascagempa yang disertai tsunami di Palu-Donggala.

Pekerja menyelesaikan bangunan rumah Hunian Sementara (Huntara) ramah gempa untuk warga terdampak gempa bumi di Posko BUMN di Desa Kekait, Lombok Barat, NTB, Senin (10/9)/ Antara Foto

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan butuh dua tahun untuk memulihkan kerusakan pascagempa yang disertai tsunami di Palu-Donggala, Sulawesi Tengah. Pemulihan dilakukan secara bertahap, yakni masa tanggap darurat dilanjutkan tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meninjau progres penanganan tanggap darurat di Kota Palu, Jumat (5/10).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono yang turut dalam rombongan Wapres Jusuf Kalla mengatakan pemulihan tersebut termasuk fasilitas publik, seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah dan masjid.

"Untuk ribuan rumah yang hancur akibat likuifaksi yang terjadi di Balaroa dan Petobo akan dilakukan relokasi. Saat ini sudah ada beberapa lokasi tanah milik pemerintah yang bisa menjadi tempat relokasi penduduk," kata Basuki dalam keterangan resmi, Minggu (7/10).

Namun, lokasi tersebut masih akan didiskusikan dengan BMKG, Badan Geologi dan para pakar lainnya terkait sisi keamanan dari kemungkinan terjadinya gempa di masa depan. Pemerintah akan membangun hunian sementara (Huntara) yang ditargetkan rampung dalam dua bulan.