sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ini penyebab gempa di Donggala Sulteng

BMKG menjelaskan, penyebab gempa bumi yang terjadi di Donggala Sulawesi Tengah akibat sesar Palu-koro.

Dimeitri Marilyn
Dimeitri Marilyn Jumat, 28 Sep 2018 23:57 WIB
Ini penyebab gempa di Donggala Sulteng

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan penyebab gempa karena sesar palu-koro. Gempa dengan magnitudo 7,7 SR terjadi di Kabupaten Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, (28/9).

"Gempa yang terjadi di Donggala dan Palu karena sesar palu koro," kata Dwikorita Karnawati kepada Alinea.id melalui pesan singkat, Jumat (28/9) malam.

Menurut Dwikorita sesar palu koro terjadi karena adanya patahan kerak bumi. Patahan itu terjadi karena adanya hentakan pada gempa dengan magnitudo 7,7 tersebut lantaran adanya resonansi getaran yang cukup besar dan terjadi sering sebelumnya. Mulai dari gempa bumi kecil di awalnya 6,3 SR sampai 7,7 SR.

" Ini karena Donggala berada di antara lempengan. Jadi, kalau bergeser maka menimbulkan patahan kerak bumi," urainya.

Dalam informasi yang disampaikan Dwi Korita pada konfrensi pers sebelumnya menyebutkan, gempa tersebut memiliki titik episentrum (pusat gempa) 27 kilometer timur laut dari Donggala dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Dia menyebut ada beberapa titik episentrum pada gempa di Donggala dan Palu yakni Selat Makassar hingga pantai utara Teluk Bone dengan panjang patahan mencapai 500 kilometer.

Akibatnya, dalam gempa bumi dan tsunami 7,4 SR di Donggala dan Palu menelan 1 orang korban jiwa dan 10 orang luka-luka.

"Hingga saat ini sudah ada laporan dampak kerusakan akibat gempa tersebut dan dilaporkan juga dari BPBD ( Badan Penanggulangan Bencana Daerah) satu orang meninggal dan 10 orang luka-luka dan puluhan orang dilarikan ke rumah sakit akibat gempa," kata Dwikorita Karnawati.

Sponsored

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Pusat gempa juga dinyatakan oleh Ketua BMKG memiliki kedalaman 10 km dari air muka laut.

Pasca gempa tersebut beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

Berita Lainnya
×
tekid