Pemerintah harus apresiasi kerja-kerja nakes tangani pandemi

Insentif kepada tenaga kesehatan (nakes) merupakan bentuk penghargaan karena pekerjaannya berisiko besar.

Tenaga medis menggunakan APD lengkap mengangkat pesan Indonesia terserah karena heran dengan kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Twitter/@DonAdam68

Rencana pemangkasan insentif tenaga kesehatan (nakes) penangan Covid-19 yang diinisiasi Menteri Keuangan (Menkeu) dalam surat Nomor S-65/MK.02/2021 tertanggal 1 Februari 2021 dianggap tidak tepat.

"Menurut saya, rencana pemotongan insentif nakes ini sangat tidak tepat mengingat beban kerja nakes yang begitu berat berhadapan langsung dengan pasien Covid-19," kata Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetyani, Kamis (4/2).

Baginya, besaran insentif mestinya tidak dikurangi agar memberikan semangat bagi nakes. "Bukan berarti mereka bekerja demi uang. Namun, ini adalah bentuk penghargaan terhadap nakes yang selama ini pekerjaannya penuh risiko."

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, pemerintah harus memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para nakes bukan membuat kebijakan yang tak berpihak dan berakibat fatal terhadap penanganan pandemi.

"Jika memang masalahnya pada anggaran, justru sampai saat ini anggaran penanganan Covid-19 di sektor kesehatan terus mengalami kenaikan. Jadi kenapa insentif nakes yang justru dipotong 50%, sementara anggarannya terus bertambah?" tutur dia.