Pemerintah investigasi 3 kasus hepatitis akut pada anak

Hasil investigasi sementara ketiga anak itu datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut.

Ilustrasi anak sehat. Foto: unsplash.com

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan investigasi kontak untuk mengetahui faktor risiko terhadap tiga kasus hepatitis akut pada Anak. Tiga anak yang diduga mengidap penyakit yang belum diketahui sebabnya itu telah meninggal.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizim mengungkapkan, hasil investigasi sementara ketiga anak itu datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut. "Sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” kata Nadia pada keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/5).

Pada ketiga kasus itu usia anak bervarias. Satu anak berusia 2 tahun dan belum mendapatkan vaksinasi hepatitis. Lalu usia 8 tahun baru mendapatkan vaksinasi satu kali, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi. Ketiganya negatif Covid-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

"Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan, terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari,” kata dia.

Selain itu, tambah Nadia, tidak ditemukan riwayat hepatitis dari anggota keluarga lain dari ketiga anak. Juga tidak ditemukan anggota keluarga lain yang memiliki gejala sama. Keluhan utama yang disampaikan dari saluran cerna, mengalami keluhan mual, muntah, dan diare hebat.