Pemerintah lanjutkan pembangunan jalan perbatasan Kaltara

Pembangunan jalan perbatasan diharap bisa membuka keterisolasian wilayah di Kaltara.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memberikan arahan/Foto PU_net

Pemerintah melanjutkan pembangunan jalan perbatasan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah atau membuka akses daerah terisolir. Pembangunan jalan secara bertahap tersebut juga ditujukan untuk pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa, terutama di daerah perbatasan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan, jaringan jalan perbatasan tersebut merupakan infrastruktur yang bernilai strategis bagi NKRI. "Dengan fungsi sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Basuki via Humas Kementerian PUPR, Minggu (04/04).

Secara keseluruhan, lanjut Basuki, jalan perbatasan di Kaltara sepanjang 992,35 kilometer terdiri dari jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 kilometer (km) dan akses perbatasan 377,8 km. Saat ini dari 614,55 km jalan paralel perbatasan Kaltara, tersisa sepanjang 57 kilometer yang belum tembus dengan dan 27,05 kilometer yang belum tembus untuk jalan akses perbatasan.

Kementerian PUPR menganggarkan sebesar Rp247 miliar untuk pembangunan ruas jalan perbatasan di Long Boh – Metulang – Long Nawang dengan panjang 6,5 km, dan Jalan Long Boh – Metulang – Long Nawang 2 dengan total panjang 21,5 km.

Tahun ini, pemerintah juga akan melakukan pembukaan hutan ruas Long Boh – Metulang yang belum tembus sepanjang 3,5 km, Jalan Long Kemuat – Langap 3,7 km, dan pemeliharaan rutin perbatasan 312,3 km. Kementerian PUPR tahun ini juga menganggarkan untuk melanjutkan pembangunan akses perbatasan di wilayah Kaltara sebesar Rp468 miliar.