Pemkab Bogor janji relokasi korban longsor

Pemkab Bogor memastikan telah menyiapkan lahan untuk merelokasi warga. Usai relokasi, pemerintah daerah juga berjanji melakukan penghijauan

Tim gabungan TNI-Polri bersama aparat terkait menutup lubang tambang emas pada operasi penertiban penambang emas tanpa izin (PETI) di Kampung Cipanganten, Gunung Pongkor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/1/2020). Foto Antara/Yulius Satria Wijaya

Penambangan ilegal memicu bencana banjir bandang dan tanah longsor di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Bupati Bogor, Ade Yasin turut menjadi saksi menjamurnya tenda biru milik penambang emas ilegal atau gurandil saat melalukan pantauan udara bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, Dirjen Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wiratno, serta Wakapolri Gatot Eddy, Sabtu (18/1).

Usai melakukan pantauan, Ade mengaku siap untuk memimpin pelaksanaan penghijauan kembali wilayahnya yang rusak akibat penambangan ilegal. 

"Kami selaku pemerintah daerah akan melakukan penghijauan kembali wilayah yang gundul,” kata Ade kepada awak media. 

Kendati akan melakukan penghijauan, Ade menyebut jajarannya akan berfokus terlebih dahulu dengan penanganan pengungsi. Terlebih saat ini masih terdapat pengungsi di beberapa titik. 

Bahkan, Ade memastikan pihaknya juga tengah menyiapkan lahan untuk relokasi para pengungsi karena keselamatan warga juga menjadi yang utama.