Pemkab Lebak waspadai potensi banjir susulan

Lantaran Sungai Ciberang meluap dan jembatan darurat hanyut usai hujan deras sejak Minggu (26/1) sore.

Relawan membantu warga yang hendak menyeberang Sungai Ciberang dengan perahu karet di Kampung Susukan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (13/1/2020). Foto Antara/Weli Ayu Rejeki

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak, Banten, mewaspadai potensi banjir susulan di wilayahnya. Menyusul meluapnya Sungai Ciberang dan hanyutnya jembatan darurat berbahan bambu. Imbas hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sejak Minggu (26/1) sore sampai dengan Senin (27/1) dini hari.

"Kami sudah menerjunkan petugas kebencanaan ke lapangan. Untuk mencek tingkat kerusakan akibat luapan Sungai Ciberang," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi, beberapa saat lalu.

Sejumlah daerah di Banten dilanda banjir dan longsor, 1 Januari 2020. Salah satunya Lebak. Diduga karena pertambangan dan pembalakan ilegal di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Berdasarkan data BPBD Banten, sebanyak 11 meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi itu. Hingga 21 Januari, sejumlah korban masih tinggal di posko pengungsian.

Untuk memitigasi bencana, Kaprawi menambahkan, pihaknya telah menyampaikan peringatan kewaspadaan. Juga disosialisasikan aparat kecamatan, desa, dan relawan.