Bus masuk jurang tewaskan 35 nyawa, Pemkot Pagaralam usul bangun Jembatan Lematang

Pembangunan jembatan Lematang sudah diusulkan Pemkot Pagaralam pada tahun 2016 ke pemerintah pusat, namun ditolak.

Petugas gabungan dari SAR Pagaralam, TNI, Polri, BPBD dan Tagana melakukan evakuasi Bus Sriwijaya rute Bengkulu - Palembang yang mengalami kecelakaan di Liku Sungai Lematang, Prahu Dipo, Dempo Selatan, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12). Hasil evakuasi dan pencarian korban pada hari kedua tercatat total jumlah korban meninggal sebanyak 35 orang dan korban selamat sebanyak 13 orang. / Antara Foto

Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam, Sumatera Selatan mengusulkan pembangunan Jembatan Lematang untuk merespons terjadinya kecelakaan maut Bus Sriwijaya yang merenggut nyawa 35 orang pada Senin (23/12) malam lalu di lokasi tersebut.

Wali Kota Pagaralam Alpian mengatakan sebelumnya pembangunan jembatan tersebut sudah diusulkan pemkot setempat pada tahun 2016 ke pemerintah pusat, namun ditolak.

"Kini kami usulkan lagi, agar pemerintah pusat membangun Jembatan Lematang," kata dia di Pagaralam, Kamis (26/12).

Dia mengungkapkan kondisi kelokan dan liku di jalan tersebut sangat ekstrem, mengingat berada di atas jurang setinggi 8 meter.

Sebelumnya, pemerintah daerah sudah mengusulkan pembangunan jembatan tersebut pada 2016, bahkan desain dan rencana konstruksinya sudah dibuat.