Pentingnya pendidikan seksual sejak dini

Pendidikan seksual pada anak dapat dilakukan sesuai dengan tahap perkembangannya.

Ilustrasi anak korban pelecehan seksual./ Pixabay

Terungkapnya kasus kekerasan seksual pada anak atau child grooming, mengingatkan pentingnya pendidikan seksual sejak dini kepada anak. Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Siti Hikmawati mengatakan, pendidikan seksual dapat menjadi salah satu tahap untuk mencegah anak menjadi korban.

Child grooming merupakan modus operandi di mana pelaku pelecehan seksual, yang umumnya orang dewasa, berupaya membangun kedekatan dengan anak agar sang anak percaya padanya. Lalu, pelaku akan meminta korban untuk melakukan hal-hal berbau pelecehan seksual, dan memintanya merahasiakan penganiayaan yang terjadi.

Adapun pendidikan seksual pada anak dapat dilakukan sesuai dengan tahap perkembangannya. Namun Siti menyampaikan, anak-anak di bawah usia enam tahun masih belum dapat mencerna konsep yang abstrak. Karena itu, pengajaran harus diberikan melalui contoh yang konkret agar mudah dipahami.

"Misalnya satu tambah satu, mereka belum dapat mengerti. Tapi kalau orang tua bilang satu apel ditambah satu apel adalah dua apel, mereka baru bisa paham," kata Siti usai diskusi "Darurat Child Grooming dan LGBT" di Menteng, Jakarta, Sabtu (3/8).

Pendidikan seksual sejak dini dimulai dari pengenalan jenis kelamin.