Penembakan Rene Coenraad: Dibela Adnan Buyung, Brigpol Djani melawan di pengadilan

Tertembaknya Rene Louis Coenraad menjadi isu paling panas pada awal 1970-an, menyeret institusi kepolisian.

Ilustrasi penembakan. Alinea.id/Firgie Saputra/Pixabay.

Pertandingan persahabatan sepak bola antara mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan taruna AKABRI bagian kepolisian pada 6 Oktober 1970, malah berujung ricuh. Ketika itu, mahasiswa unggul 2-0. Taruna kesal diolok-olok.

Berada di waktu dan tempat yang salah, mahasiswa jurusan teknik elektro ITB, Rene Louis Coenraad menjadi korban. Pemuda berusia 22 tahun itu tak ikut pertandingan, hanya kebetulan lewat kampus ITB mengendarai sepeda motornya.

Namun, ia menjadi bulan-bulanan taruna AKABRI dan anggota Brimob yang turun dari truk, lantas tewas tertembus pelor. Menurut Aria Wiratma Yudhistira dalam buku Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an (2010), tubuh Rene yang sudah lunglai, lalu dibawa masuk ke dalam mobil jip Nissan Patrol milik polisi.

Jenazah Rene ditemukan teman-teman yang mencarinya bukan di rumah sakit. Melainkan di Kantor Kobes 086 di Jalan Merdeka, Bandung.

Nahas Djani, dibela Adnan Buyung