Penggunaan motor untuk mudik turun 12%

Menhub dan kepolisian selalu mengampanyekan mudik dengan sepeda motor itu berbahaya atau tidak direkomendasikan.

Pemudik sepeda motor mengantre memasuki kapal Roro di dermaga 3 pelabuhan penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (8/6)./Antara Foto

Kampanye dan sosialisasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan tentang bahaya mudik menggunakan kendaraan roda dua atau motor berbahaya atau tidak direkomendasikan, diklaim berhasil. Indikatornya terlihat dari penurunan penggunaan moda sepeda motor dalam mudik libur lebaran turun hingga 12%.

"Menhub dan kepolisian selalu mengampanyekan mudik dengan sepeda motor itu berbahaya atau tidak direkomendasikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, dalam acara Evaluasi Mudik Lebaran di Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta.

Selain di Jalan Pantura, Kemenhub menilai, pengendara motor saat mudik lebaran turun sampai 12% pada 2019. Angka tersebut juga ternyata diikuti dengan menurunnya angka tingkat kecelakaan pada saat mudik Lebaran 2019, seperti data dari kepolisian, sampai 65%.

Untuk menurunkan tingkat kecelakaan, pemerintah juga membuat Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK).

Untuk terus mendorong masyarakat dalam menggunakan angkutan umum saat mudik lebaran selanjutnya, pihaknya juga bertekad akan memperbaiki semua angkutan umum. Langkah itu dilakukan setelah sebelumnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat.