Periksa Nurul Ghufron, Komnas HAM tanya isu Taliban di KPK

Hingga kini, ungkap Ghufron, pimpinan KPK tidak memiliki data langsung siapa-siapa pegawainya yang terbukti bagian dari "Taliban".

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta, pada Kamis (17/6/2021). Alinea.id/Akbar Ridwan

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nurul Ghufron, ditanyai isu Taliban di instansi yang dipimpinnya saat memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tentang tes wawasan kebangsaan (TWK) di Jakarta, Kamis (17/6).

"Komnas HAM salah satunya mempertanyakan itu, bagaimana tentang isu Taliban dan saya sampaikan, sejak kami seleksi pimpinan sampai masuk, memang isu itu terngiang di telinga kami dan karena saya sampaikan kami mendengarnya, tapi kita tidak memiliki data langsung siapa-siapa itu," ucapnya di kantor Komnas HAM, beberapa saat lalu.

Lebih lanjut, Ghufron menyampaikan, Komnas HAM juga bertanya apakah TWK menargetkan pihak tertentu agar tidak lulus. Namun sepengetahuannya, tes alih status aparatur sipil negara (ASN) itu dilaksanakan secara objektif.

"Bahkan sampai kepada KPK untuk kemudian memperjuangan dari 75 (pegawai tak lulus) dan akhirnya menjadi 51 (orang) itu juga semuanya berbasis indikator kriteria, tidak berbasis nama-nama. Kalau target berarti, kan, berdasarkan nama-nama. Kami berdasarkan kriteria," jelasnya.

Menurut Ghufron, perjuangan yang dilakukan adalah melihat ulang indikator yang menurut KPK tidak layak. Sebagaimana diketahui, dalam TWK ada indikator hijau, kuning, dan merah.