Polisi periksa 45 saksi kasus kematian dokter Mawarti di Papua

Dari hasil visum jenazah dipastikan adanya kekerasan yang terjadi kepada dokter Mawarti.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin melayat ke rumah duka mendiang dr. Mawartih Susanty di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/3/2023). Foto Kemenkes

Penyidik Polres Nabire hingga kini masih mendalami penyebab kematian dokter spesialis paru dr. Mawarti Susant di rumah dinasnya daerah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nabire. Pemeriksaan saksi-saksi pun masih terus dilakukan.

"Sampai saat ini sudah 45 saksi dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady, saat dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu (18/3).

Menurut Benny, penyidik masih menunggu hasil autopsi untuk melengkapi alat bukti dugaan perbuatan pidana yang menyebabkan meninggalnya dokter Mawar.

Ditambahkan Kasat Reskrim Polres Nabire AKP Akhmad Alfian, dari hasil visum yang dilakukan petugas medis bahwa ditemukan beberapa lebam dibagian tubuh jenazah, yaitu di wajah, leher, dan perut dokter Mawar. Luka tersebut dipastikan tidak wajar.

“Temuan tersebut yang saat ini juga sedang kami dalami terus guna mengungkap apa penyebab kematian Dokter Mawar karena diketahui bahwa sebelumnya almarhumah tidak mempunya rekam jejak penyakit,” ujarnya.