Polisi tangkap pendukung penolakan pemakaman tenaga medis

Dokter dan perawat, bagi pelaku, adalah orang sombong. Jenazahnya tidak bisa diterima bumi.

Ilustrasi. Pixabay

Polres Payakumbuh, Sumatra Barat, menangkap seorang pria berinisial D di kediamannya, Senin (13/4). Dia dianggap melakukan ujaran kebencian mengandung unsur SARA di Facebook.

Kapolres Payakumbuh, AKBP Donny Setiawan, menjelaskan, kiriman (posting) D di media sosial tak menghargai kerja-kerja tenaga medis penangan pasien coronavirus baru (Covid-19). Pangkalnya, berharap jumlah dokter dan perawat yang meninggal karena terpapar virus SARS-CoV-2 semakin banyak.

Dirinya juga menyebut jenazah tenaga medis tidak layak dimakamkan dan patut ditolak. "Ujaran tersebut, di-posting melalui akun Facebook istrinya," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (15/4).

Donny menambahkan, pelaku sempat mendatangi Polres Payakumbuh. Bermaksud melaporkan akun Facebook istrinya yang diretas. Dia mengkhawatirkan kirimannya yang menuai kritik hingga ribuan.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Payakumbuh lalu melaporkan hal itu. Saat diselidiki, kiriman tersebut dilakukan tersangka D.