Presiden Partai Buruh klaim besok puluhan ribu buruh bakal kepung Istana Merdeka

Polri mengingatkan para buruh untuk menghindari masuknya para penyusup dalam aksi unjuk rasa penolakan Perppu Cipta Kerja pada Sabtu.

Istana Merdeka, DKI Jakarta, Agustus 2019. Google Maps/Yuli Yanti

Puluhan ribu buruh diklaim bakal datang ke Istana Merdeka pada Sabtu (14/1) untuk menggelar aksi menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengatakan, ada sembilan poin tuntutan yang bakal disuarakan para buruh dalam aksi tersebut.

"Tentang upah minimum, outsourcing, pesangon, karyawan kontrak, pengaturan cuti dan jam kerja, tenaga kerja asing, PHK, dan yang terakhir tentang sanksi pidana yang dihilangkan bagi pelanggar Undang-undang Ketenagakerjaan," kata Said dalam konferensi pers daring di saluran YouTube Bicaralah Buruh, Jumat (13/1).

Said menuturkan, aksi ini juga akan dilakukan serentak di beberapa kota industri. Ia menyebut aksi ini sebagai langkah awal atas penolakan terhadap substansi Perppu Cipta Kerja.

Menurut Said, masih belum ada pergerakan dari pemerintah untuk merevisi Perppu Cipta Kerja, yang menimbulkan berbagai perdebatan di masyarakat usai diterbitkan pada akhir tahun 2022.

"Dan kami menangkap sinyal-sinyal dari DPR RI, nampaknya kecenderungan untuk menerima isi Perppu tersebut. Oleh karena itu, aksi pada Sabtu 14 Januari 2023 oleh Partai Buruh bukan akhiran, tapi awalan, akan dilanjutkan dengan aksi-aksi selanjutnya," ujar Said.