Psikolog: Polisi gunakan narkoba agar bisa selesaikan tugas

Jumlah polisi pemakai dan penjual narkoba sangat tergantung wilayah dan waktunya.

Ilustrasi penangkapan tersangka narkoba. Foto Pixabay.

Oknum polisi ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau karena terlibat penyelundupan 16 kilogram sabu. Jika benar penyalahgunaan, maka pelaku harus dihukum.

Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai, alasan utama oknum polisi menjadi pengguna atau pengedar narkoba, karena kerakusan dan keinginan memperkaya diri sendiri lewat cara jahat.

“Tampaknya motifnya semata-mata adalah ekonomi,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/10).

Dari segi psikologis, telah banyak studi menyatakan menggeluti pekerjaan sebagai polisi, apalagi reskrim tergolong sangat berat. Tekanan masyarakat, intervensi politik, tuntutan organisasi, beban penuntasan kasus, kejahatan yang semakin kompleks, hingga masalah pribadi, bakal menguras stamina. Padahal, stamina seseorang terbatas dan kesehatan jiwanya juga rentan terganggu.

“Tugas-tugas harus dituntaskan dalam waktu yang juga terbatas. Nah, apa barang yang bisa mendongkrak stamina dalam tempo cepat dan memperbaiki suasana hati? Narkoba. Jadi ironis memang, polisi bisa saja melarikan diri ke narkoba agar bisa menyelesaikan tugas dan menyesuaikan diri dengan segala kompleksitas tadi,” tutur Reza.