Puluhan ribu dokumen kependudukan korban bencana NTT-NTB diganti

Dokumen korban bencana di NTT-NTB yang telah dicetak diberikan kepada para kepala desa untuk dibagikan.

Presiden Jokowi saat mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape NTT, Jumat (9/4/2021)/Foto Setkab.

Tim tanggap bencana alam banjir Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengganti sebanyak 36.077 dokumen kependudukan korban banjir di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam sepekan.

Hingga Minggu (18/4), tim telah mencetak 208 keping kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), 8.050 kepala keluarga (KK), 100 akta kelahiran, dan dua akta kematian di dua kecamatan dan sembilan desa di Kabupaten Bima. Total yang diganti untuk korban banjir di Kabupaten Bima adalah 8.360 dokumen kependudukan.

“Selanjutnya, dokumen yang telah dicetak diberikan kepada para kepala desa untuk dibagikan kepada penduduk yang menjadi korban bencana banjir,” ujar Direktur Jenderal Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan tertulis (19/4).

Tim juga melaporkan telah mencetak mencetak sebanyak 17.812 KK, 1.436 KTP-el, 104 akta kematian, 492 akta lahir, dan 126 akta kawin di Kabupaten Kupang, Flores Timur, Alor, dan Kabupaten Malaka Provinsi NTT. Dalam rentang waktu 10-18 April 2021 tersebut, tim telah mencetak sebanyak 19.970 dokumen.

Sebelumnya, Kemendagri menerjunkan dua tim tanggap bencana untuk mengganti dokumen kependudukan korban banjir bandang dan tanah longsor di NTT dan NTB. Tim berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta rumah sakit terdekat.