Resah, warga desak rapid test 68 karyawan Sampoerna

Warga menekan pihak Sampoerna lakukan rapid test atas karyawan.

Buruh linting rokok menuju blok pemeriksaan kesehatan terkait Covid-19, di Pabrik Rokok Mustika dan Trubus, di Desa Gesikan Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020)/Foto Antara/Destyan Sujarwoko.

Warga meminta rapid test atau tes cepat Covid-19 dilakukan terhadap 68 karyawan pabrik rokok PT HM Sampoerna yang tinggal di kawasan Panjaringan Sari, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur.

"Sampai saat ini belum ada rapid test dari pihak Sampoerna maupun pemkot. Dari pihak kelurahan baru sebatas melakukan pendataan," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Panjaringan, Sari Erwin Tjahyuadi di Surabaya, Minggu (3/5/2020).

Menurut Erwin, 68 karyawan Sampoerna tersebut tinggal atau kost di kawasan Panjaringan Sari, dan baru satu orang yang tinggal di rusun blok D RW 10 yang diambil petugas Pemkot Surabaya karena terpapar Covid-19, dalam kondisi sakit.

"Percuma di setiap RT diperketat pengawasan Covid-19, tapi ada warga berisiko menularkan virus di kampung dibiarkan berkeliaran karena belum dilakukan rapid test atau swab. Itu baru di Kecamatan Rungkut saja, belum lagi di Kecamatan Gunung Anyar," ujarnya.

Koordinator Ketua LPMK se-Kecamatan Rungkut ini menyesalkan karena pada saat rapat penanganan karyawan Sampoerna yang terpapar Covid-19 tidak melibatkan pihak manajemen PT HM Sampoerna Tbk.